Legenda Kawah Sikidang di Dieng

Legenda Kawah Sikidang di Dieng

Ada yang tahu legenda tentang kehadiran kawah ini Kawah Sikidang?

Jika pernah mendengar atau membaca legendanya, kisahnya hampir mirip dengan kisah di Candi Prambanan, antara Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang.

Jika di Prambanan, Bandung Bondowoso marah lalu menjadikan Roro Jonggrang sebagai arca keseribu, sedangkan di Kawah Sikidang, antara Pangeran Kidang Garungan dengan Ratu Sinta Dewi. Kisahnya mirip-mirip gitu. Berjuang, lalu, dipatahkan.

AIkisah, ada seorang putri cantik bernama Shinto Dewi. la tinggal di sebuah istana megah di Dataran Tinggi Dieng. Kecantikan sang putri terkenal ke mana-mana. Namun, tidak ada satu pun laki-laki yang berhasil melamarnya, karena Shinto Dewi selalu mensyaratkan mas kawin yang jumlahnya tak terkira.

Seorang pangeran bernama Kidang Garungan tertarik melamar Shinto Dewi. la yakin kekayaan yang dimilikinya dapat memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Shinto Dewi. Kemudian, ia mengirimkan utusannya ke Dataran Tinggi Dieng untuk melamar.

Pinangan Pangeran Kidang Garungan pun diterima oleh Shinto Dewi. Pangeran Garungan sangat senang ketika mendengar Iamarannya diterima. la segera mempersiapkan pesta pernikahan.

Saat hari pernikahan tiba, Pangeran Kidang Garungan dan rombongannya datang ke kediaman Shinta Dewi. Ketika bertemu dengan Sang Pangeran, Shinto Dewi sangat terkejut, karena ternyata Pangeran Kidang Garungan adalah manusia berkepala kidang (kijang) atau rusa.

Kemudian, Putri Shinto Dewi berpikir keras bagaimana cara membatalkan pernikahan tersebut. Oleh karena itu, ia mengajukan sebuah persyaratan yang sulit kepada calon suaminya itu.

Pangeran Kidang Garungan mulai membuat sumur di lokasi yang ditunjuk oleh Putri Shinto Dewi. Dengan kesaktiannya, ia menggali sumur hanya dengan menggunakan tangan dan tanduknya. Ketika hari menjelang pagi, sumur yang sedang dibuat hampir jadi. Hal tersebut membuat Putri Shinto Dewi panik.

Karena tak ingin menikah dengan pangeran berkepala kijang itu, Putri Shinto Dewi mengerahkan pengawalnya untuk menimbun tanah yang sedang digali Pangeran Kidang Garungan. Pangeran itu panik ketika tiba-tiba saja tanah mulai Iongsor dan menimbunnya. Dengan mengerahkan kesaktiannya, timbullah ledakan dan Pangeran Kidang Garungan berusaha keluar dari celah pada timbunan tanah tersebut.

Ketika terlihat Pangeran Kidang Garungan sudah hampir keluar dari dalam sumur yang tertimbun tanah itu, pasukan Putri Shinto Dewi kembali menimbunnya.

Ketika itu, Pangeran Kidang Garungan sempat mengucapkan sumpahnya kepada Shinto Dewi, “Kelak seluruh keturunan Putri Shinta Dewi akan mempunyai rambut gembel (gimbal).”

Laiu, Pangeran Kidang Garungan tewas dalam timbunan tanah.

Sumur yang meledak itu lama-kelamaan menjadi sebuah kawah yang kemudian dinamakan Sikidang.

 

Penulis: Muhammad Ali Ma’ruf

Editor: Pewe

Sumber lain: histori.id