BANJARNEGARA – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025, seluruh warga sekolah di SMP Negeri 1 Bawang menggelar kegiatan simulasi tanggap bencana pada Sabtu, (26/4/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan serentak sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara.
Mengusung tema “Siap Untuk Selamat”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah terhadap potensi bencana, khususnya gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja tanpa diduga.
Simulasi Evakuasi yang Tertib dan Aman
Tepat pukul 10.00 WIB, sirene tanda peringatan berbunyi keras di area sekolah sebagai simulasi terjadinya gempa bumi. Seluruh siswa, guru, dan staf segera melaksanakan evakuasi mandiri sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan sebelumnya.
Mereka diarahkan menuju titik kumpul aman yang telah ditentukan di halaman sekolah. Proses evakuasi dipandu oleh Tim Siaga Bencana SMP N 1 Bawang, yang terdiri dari 30 anggota guru dan siswa.
Tim ini bertugas memastikan semua peserta bergerak dengan tertib, cepat, dan tanpa panik, serta membantu peserta yang membutuhkan bantuan selama evakuasi.
Pentingnya Kesiapsiagaan Sejak Dini
Kepala SMP N 1 Bawang, Joko Catur Subiyanto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membentuk kesadaran kesiapsiagaan bencana sejak dini di lingkungan sekolah.
“Kami berharap melalui simulasi ini, seluruh siswa dan guru dapat memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana. Dengan kesiapsiagaan yang baik, potensi korban dan kerugian bisa diminimalisir,” ujar Joko Catur.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah akan terus melakukan simulasi secara berkala agar seluruh warga sekolah semakin terbiasa dan siap dalam menghadapi situasi darurat.
Kesadaran Kesiapsiagaan untuk Masa Depan
Simulasi tanggap bencana ini menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan budaya siaga bencana di lingkungan sekolah.
Kegiatan seperti ini juga mendukung upaya pemerintah dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana, mulai dari usia dini.
Dengan adanya latihan rutin seperti ini, diharapkan setiap individu di sekolah mampu bertindak cepat, tepat, dan tenang jika benar-benar menghadapi bencana di kemudian hari.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga memperkuat pemahaman tentang pentingnya koordinasi, kecepatan, dan ketenangan dalam situasi darurat.
SMP N 1 Bawang membuktikan komitmennya untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga siap siaga dalam menghadapi tantangan bencana alam.