INFOBANJARNEGARA.com – Gerakan Infaq Beras (GIB) Banjarnegara menyelenggarakan buka bersama untuk Relawan Pasukan Amal Soleh (Paskas), Minggu (26/3/2022) bertempat di Masjid Sahara, Rejasa, Banjarnegara.
GIB merupakan sebuah gerakan nasional yang menghimpun infaq dari para donatur, untuk kemudian dibelikan beras yang diperuntukkan bagi para santri penghafal Quran. Saat ini GIB Banjarnegara secara konsisten memberikan bantuan rata-rata satu ton beras untuk lebih dari 20 pesantren yang ada di Banjarnegara.
Komandan GIB Banjarnegara Turiman mengatakan, aktivitas GIB Banjarnegara tahun ini merupakan tahun kedua, sehingga ingin agar semakin baik melayani santri penghafal Quran.
“Kita menargetkan ke depan setiap bulan dua ton beras dapat kita sumbangkan untuk pesantren-pesantren mitra kita secara gratis. Karenanya tentu butuh relawan yang tangguh dan mau bekerja keras. Karenanya hari ini selain buka puasa juga sarana untuk up grading,” jelas Turiman.
Tak hanya bergerak mencari donasi dan menyalurkan infaq, tambah Turiman, para relawan juga secara rohani senantiasa dibimbing agar lebih baik.
“Kita tiap akhir pekan ada pengajian tahsin Quran, latihan memperbaiki bacaan Quran untuk para relawan. Jangan sampai relawan sibuk membantu para penghafal Quran, tapi mereka lalai untuk memperbaiki bacaan Qurannya,” tambah Turiman.
Dalam buka bersama tersebut, hadir Pengasuh Mahad Tahfidzul Quran Nusa Ustadz Zain Faqih Mubarok yang memberikan tausiyah.
Ustadz Zain dalam ceramahnya menyampaikan bahwa para sahabat Rosul sebagai generasi terbaik, menghadapi Quran seperti pasukan menghadapi komandannya.
“Jadi apa kata Quran, ya itulah yang dilakukan oleh para sahabat. Sangat utama para ahli Quran. Bukan hanya yang membaca, mendengar, menghafal atau mengajarkan Quran, bahkan mereka yang terbata-bata dalam membaca Quran juga mendapatkan keutamaan,” jelas Ustadz Zain.
Ia menambahkan, bagi orang yang dekat dengan Quran, maka nanti di akhirat akam dibangkitkan dan ditemani oleh Quran yang berwujud laki-laki berwajah cerah, tangan kanan mendapat kerajaan, tangan kiri mendapat keabadian, dipakaikan mahkota kehormatan dan kedua orang tuanya akan dipakaikan jubah kemuliaan.
“Karenanya, mari Ramadhan ini kita penuhi dengan aktivitas yang berhubungan dengan Quran,” ajak Ustadz Zain.