Warisan Perjuangan di Desa Petambakan: Dari Zaman VOC hingga Perang Diponegoro

Warisan Perjuangan di Desa Petambakan: Dari Zaman VOC hingga Perang Diponegoro

INFOBANJARNEGARA.com – Desa Petambakan di Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan penjajahan. Sejak era Vereniging Ost Indische Compagnie (VOC) pada abad ke-18, desa ini telah menjadi saksi bisu berbagai perlawanan rakyat Nusantara untuk merebut kemerdekaan.

Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Banjarnegara, Heni Purwono, mengungkapkan bahwa Desa Petambakan sudah dikenal dalam sejarah sebagai bagian dari Kadipaten Wirasaba, yang pada masa Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, dipecah menjadi empat wilayah oleh Jaka Kaiman. Dalam kegiatan Malam Tirakat yang digelar oleh warga RT 2 RW 1 Desa Petambakan pada Jumat, (16/8/2024), Heni menceritakan bahwa leluhur desa tersebut, Adipati Mangunyudha Seda Loji, terlibat langsung dalam perlawanan melawan VOC pada tahun 1740-an.

“Pada era Geger Perang Pracina, Adipati Mangunyudha Seda Loji memimpin perlawanan di Karto Suro saat VOC menghadapi pasukan Kapitan China Sepanjang. Sayangnya, Mangunyudha gugur dalam pertempuran di benteng VOC tersebut,” jelas Heni.

Jejak perjuangan Desa Petambakan tidak berhenti pada masa VOC. Ketika Perang Diponegoro atau Java Oorlog pecah, sebagian besar warga desa ini menjadi pendukung aktif Pangeran Diponegoro. Keberpihakan mereka terhadap perjuangan Diponegoro menjadi salah satu alasan mengapa ibu kota Kabupaten Banjarnegara dipindahkan ke selatan Sungai Serayu setelah Pangeran Diponegoro ditangkap. Pemindahan tersebut dilakukan oleh Bupati Dipayuda IV yang dipilih oleh Belanda atas jasanya dalam membantu Belanda selama perang tersebut.

Heni juga mengajak warga Desa Petambakan untuk mendoakan kemerdekaan Palestina, mengingat dukungan negara tersebut terhadap kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. “Perjuangan untuk kemerdekaan adalah bagian dari sejarah kita, dan kita harus mendukung bangsa-bangsa yang sedang berjuang untuk kemerdekaan mereka,” ujar Heni.

Ketua RT 2 RW 1, Amar Maruf, menyampaikan harapannya agar semangat juang para pendahulu tetap terjaga dalam diri setiap warga. “Mari kita lestarikan semangat juang para pendahulu kita agar negeri ini bisa merdeka abadi,” ungkapnya. Amar, yang telah dipercaya warga untuk menjabat sebagai Ketua RT selama tiga periode, mengajak seluruh warga untuk terus mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat dan membangun.

Baca Juga: Pelantikan Anggota DPRD Banjarnegara Masa Jabatan 2024-2029: 50 Anggota DPRD Resmi Dilantik

Perayaan malam kemerdekaan di Desa Petambakan bukan hanya sekadar mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan persatuan di antara warga, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan dalam bentuk yang sesuai dengan zaman mereka.