Infobanjarnegara.com – Dalam suasana penuh kekhusyukan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Banjarnegara memperingati Hari Santri Nasional dengan menggelar pengajian di Masjid At-Taubah, Selasa (22/10/2024).
Acara ini menjadi momen penting bagi para WBP untuk merenungi makna syukur dan memperkuat tekad dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh HM (41), salah satu WBP yang terpilih sebagai qari, dengan lantang dan penuh penghayatan. Doa dipimpin oleh SY (54), seorang WBP lain yang turut memberikan kekhidmatan dalam suasana tersebut.
Keterlibatan aktif para warga binaan dalam kegiatan keagamaan ini mencerminkan keberhasilan program pembinaan spiritual di dalam Rutan.
Baca juga: Jambore Pemuda Jawa Tengah 2024 Resmi Dibuka oleh Sekda Banjarnegara
Dalam sambutannya, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Muhammad Azan Subehi, menyampaikan pesan penting mengenai refleksi diri yang harus dilakukan oleh warga binaan.
Dengan mengusung tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”, Azan mengingatkan bahwa momen Hari Santri ini menjadi kesempatan bagi para WBP untuk mempersiapkan diri menuju masa depan yang lebih baik.
“Waktu di sini adalah masa persiapan. Jadikan setiap detik sebagai bekal untuk menghadapi dunia luar dengan bijak dan penuh kesiapan,” ujarnya memotivasi.
Ustaz Muhammad Fajri Mubarok, Penyuluh Agama Kementerian Agama Banjarnegara, dalam ceramahnya mengusung tema “Arti Syukur”. Ia menegaskan bahwa rasa syukur merupakan kunci dalam menjalani kehidupan yang lebih damai dan bermakna, baik di dalam Rutan maupun di luar.
“Syukur bukan hanya tentang menerima, tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan setiap nikmat untuk kebaikan,” ucapnya. Ustaz Fajri juga menekankan bahwa masa di Rutan harus dilihat sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, bukan hanya sebagai hukuman.
Mengutip dari Kompasiana, pembinaan keagamaan di Rutan Kelas IIB Banjarnegara diharapkan dapat menjadi salah satu cara efektif untuk membantu warga binaan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.
Mereka diharapkan mampu menjalani kehidupan dengan lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Peringatan Hari Santri ini menjadi momentum penting bagi para WBP untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, dengan harapan kelak saat mereka kembali ke masyarakat, mereka dapat memberikan kontribusi positif.
Sumber: Kompasiana.com
» Klik info lainnya di Google News INFO BANJARNEGARA
» Ikuti Saluran Infobanjarnegara.com di WhatsApp: INFO BANJARNEGARA