Banjarnegara – Suasana penuh warna mewarnai akhirussanah TKIT Permata Hati Banjarnegara yang digelar Sabtu (14/6/2025) di Rumah Guru PGRI Banjarnegara.

Di bawah tema “Meniti Jejak Sang Penakluk Dunia”, para siswa tampil dengan percaya diri dalam berbagai pertunjukan yang menggabungkan kelucuan khas anak-anak dengan pesan moral yang mendalam.

Tawa dan haru menyatu di acara perpisahan ini. Orang tua dibuat terpingkal melihat aksi polos nan menggemaskan saat anak-anak menari dan memerankan drama kolosal bertema Muhammad Al Fatih, sang penakluk Konstantinopel.

Namun seketika suasana berubah hening dan haru saat lagu “Guruku” dan “Ibuku” dilantunkan bersama. Banyak mata terlihat berkaca-kaca, bahkan tak sedikit yang meneteskan air mata.

Acara ini dihadiri oleh Penilik Pendidikan Non Formal Ahmad Saheri dari Korwilcam Dindikpora Banjarnegara, Ketua Yayasan Al Ukhuwah Iman Abadi, dan Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Muhammad Al Akhyar.

Dalam sambutannya, Al Akhyar memberikan pesan yang kuat kepada para orang tua. Ia menegaskan bahwa keberhasilan anak tidak datang secara instan. Butuh pendidikan yang kuat sejak dini, terutama dalam membangun akar akidah dan karakter.

“Penakluk seperti Muhammad Al Fatih tidak muncul begitu saja. Mereka ditempa sejak kecil. Seperti bambu, lima tahun tidak tumbuh ke atas karena fokus menumbuhkan akar. Tapi ketika sudah kuat, ia menjulang tinggi dan kokoh,” ujar Al Akhyar.

Tak hanya dari pihak sekolah dan yayasan, apresiasi mendalam juga datang dari para wali murid. Salah satunya, Erlita, mengungkapkan rasa terima kasih dan harunya atas proses pendidikan yang dijalani anak-anaknya.

“Sekolah ini mendidik anak kami dengan cara sederhana namun penuh makna. Hasilnya luar biasa. Kami melihat anak-anak kami tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berakhlak. Terima kasih ustadzah dan seluruh pihak sekolah,” tuturnya penuh bangga.

Acara perpisahan ini menjadi bukti bahwa pendidikan di usia dini bukan hanya soal huruf dan angka, tetapi juga menanamkan nilai dan karakter yang akan menjadi pondasi masa depan anak-anak. Dan di TKIT Permata Hati Banjarnegara, pondasi itu dibangun dengan cinta, tawa, dan air mata haru.