Infobanjarnegara.com – SMP N 1 Bawang menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada Kamis-Jumat (10-11/10/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BPBD Banjarnegara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Forkompinca Kecamatan Bawang, Komite Sekolah, perwakilan orang tua, Kepala Desa Blambangan, dan Tim Siaga Bencana Sekolah yang terdiri dari 10 guru serta 20 siswa terpilih.
Acara dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD, Tursiman, di aula sekolah.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya antisipasi terhadap bencana di wilayah Banjarnegara, yang dikenal sebagai daerah rawan bencana.
“Sekitar 70% wilayah Banjarnegara masuk dalam kategori rawan bencana. Mulai dari tanah longsor, kekeringan, hingga angin ribut. Bahkan, BMKG telah memprediksi adanya bencana besar yaitu Megatrust,” ungkap Tursiman.
Menurutnya, SPAB merupakan program yang diamanahkan oleh Presiden untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
“Kami berharap agar tim di sekolah dapat mandiri dalam upaya pencegahan bencana, sehingga tidak lagi bergantung pada pemerintah,” tambahnya.
Fransiska Yulianti Parera, Kepala Sekolah SMP N 1 Bawang, berharap hasil pelatihan ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
“Banjarnegara adalah daerah rawan bencana, sehingga kesiapsiagaan seperti ini sangat diperlukan,” ujarnya.
Gatit Kartika Yulianti pengawas SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari pembelajaran kebencanaan yang mulai diterapkan dari PAUD hingga Sekolah Menengah.
“Kami berharap para peserta dapat membagikan ilmu yang mereka dapatkan kepada teman-teman mereka, dan mitigasi bencana dapat menjadi bagian integral dari pendidikan,” katanya.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan pelatihan teori mengenai kebencanaan, termasuk cara mitigasi bencana, yang disampaikan oleh Waluyo Agus Hartono, S.T. Materi yang disampaikan meliputi penyebab bencana, dampak yang ditimbulkan, serta cara penanganan yang tepat.
Hari kedua, seluruh warga sekolah akan mengikuti simulasi bencana, di mana para peserta pelatihan mempraktikkan langsung langkah-langkah penanganan bencana yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi program rutin yang berkelanjutan, menyesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing, dan dapat menjadi model bagi satuan pendidikan lainnya di Banjarnegara dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
» Klik info lainnya di Google News INFO BANJARNEGARA
» Ikuti Saluran Infobanjarnegara.com di WhatsApp: INFO BANJARNEGARA