SMAN 1 Sigaluh Kenalkan Kearifan Lokal dan Profesi Beragam melalui Proyek P5

SMAN 1 Sigaluh Kenalkan Kearifan Lokal dan Profesi Beragam melalui Proyek P5

Infobanjarnegara.com – Siswa SMAN 1 Sigaluh tampak antusias mengikuti kegiatan observasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang bertema “Bhinneka Tunggal Ika.” Melalui kegiatan ini, mereka belajar langsung tentang keberagaman budaya, profesi, hingga wisata lokal di sekitar Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan observasi ini dilakukan pada Rabu (13/11/2024), saat para siswa mengenakan kaos seragam kelas beraneka warna.

Tema keberagaman ini menarik perhatian siswa kelas XII 8, yang memilih mengkaji budaya wayang dengan mengunjungi Miskal, seorang dalang terkenal yang tinggal di Dusun Gribig, Sigaluh. Didampingi wali kelas Yani Damayanti, para siswa belajar tentang seni pewayangan.

Miskal menjelaskan kepada siswa tentang nilai-nilai filosofi di balik tokoh wayang dan memberikan mereka kesempatan untuk mencoba memainkan wayang.

“Cara memainkan wayang perlu mengenal karakter setiap tokoh agar terlihat sesuai, misalnya tokoh Werkudara yang harus tampil gagah dan punokawan yang selalu lucu. Ini adalah seni yang memerlukan keahlian,” jelas Miskal.

Dua siswa, Syaiful Anwar dan Ilyas Sofil, tampak antusias mencoba menjalankan wayang dan merasa senang bisa belajar langsung dari sang dalang. “Selain ceritanya menarik, Pak Miskal juga memberi kami pesan tentang unggah-ungguh atau tata krama dalam budaya Jawa. Ini sangat berharga untuk kami pelajari,” ujar Syaiful.

Sementara itu, kelompok siswa lainnya mengunjungi Sanggar Raras Irama di Banjarnegara untuk belajar memainkan gamelan. Di bawah bimbingan Jalu dan Maryati, para siswa seperti Rasya Dinar, Melina, dan Hapsari berlatih memainkan tabuhan berjudul “Eling-Eling.” Maryati berharap pengalaman ini membuat siswa lebih mengapresiasi dan ikut melestarikan gamelan sebagai musik tradisional Jawa.

Tidak hanya budaya, para siswa juga mempelajari keberagaman profesi dan mata pencaharian. Siswa kelas XII 7 dan XII 2, misalnya, mengunjungi Pikas Resort, pusat wisata petualangan berbasis alam di Kutayasa, Madukara. Di sini, mereka belajar dari Arif Solikhin Tlewank, pengelola Pikas, tentang cara mengembangkan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam dan memberdayakan masyarakat lokal.

“Dulu, area ini hanya pinggiran Sungai Serayu. Sekarang, dengan pengelolaan yang baik, tempat ini menjadi pusat wisata petualangan. Kami bahkan mempekerjakan masyarakat lokal yang dulu mencari pasir atau memancing sebagai operator arung jeram,” ungkap Tlewank. Ia juga menambahkan bahwa beberapa operator arung jeram di Pikas kini telah menjadi atlet nasional yang berprestasi.

Selain itu, siswa kelas lain juga mengambil tema keberagaman dari profesi dan kegiatan masyarakat sekitar. Kelas XII 6, misalnya, belajar dari penjual bir pletok, minuman khas Betawi yang populer di sekitar sekolah. Kelas XII 5, yang dibimbing oleh guru olahraga Sarinah, belajar pengelolaan Kolam Renang Pacean Sempol, dan kelas XII 4 melakukan observasi di Rumah Makan Sari Rahayu 1, restoran lokal yang memiliki cabang di berbagai tempat.

Sementara itu, kelas XII 3 dan XII 4 memanfaatkan profesi orang tua siswa sebagai objek observasi. Mereka mengunjungi rumah Haikal, siswa yang keluarganya beternak domba Marino, serta keluarga Nafisa, yang berbisnis bakso dan mie ayam. Berbagai observasi ini membantu para siswa memahami keberagaman mata pencaharian sebagai bagian dari kekayaan sosial.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Sigaluh, Dwi Sulistiowati, menyampaikan kebanggaannya atas inisiatif siswa dalam memaknai kebhinekaan. “Para siswa berhasil melihat kebhinekaan bukan hanya dari perbedaan SARA, tetapi juga dari berbagai profesi dan budaya lokal di sekitar mereka. Ini adalah langkah yang positif untuk membangun karakter Profil Pelajar Pancasila yang menghargai keragaman sebagai kekuatan,” ujar Dwi.

Melalui kegiatan observasi ini, siswa SMAN 1 Sigaluh tidak hanya belajar tentang keberagaman, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung yang memperkaya wawasan mereka tentang kebudayaan dan kehidupan sosial di lingkungan sekitar.

» Klik info lainnya di Google News INFO BANJARNEGARA

» Ikuti Saluran Infobanjarnegara.com di WhatsApp: INFO BANJARNEGARA