BANJARNEGARA – Dalam rangka meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya gizi seimbang dan pencegahan penyakit menular, SMAN 1 Sigaluh menggelar Gerakan Aksi Bergizi bekerja sama dengan Puskesmas Sigaluh 1 dan Pemkab Banjarnegara, Jumat (13/6/2025).
Kegiatan yang melibatkan ratusan siswa ini diawali dengan senam bersama, makan bergizi, serta pemberian tablet tambah darah bagi siswa putri.
Tujuannya tak hanya untuk menunjang pertumbuhan remaja, tetapi juga untuk mencegah stunting dan penyakit kronis seperti TBC.
Kepala Puskesmas Sigaluh 1, Desi Fatimah Melati, menyampaikan bahwa masa remaja adalah fase penting untuk menyiapkan generasi sehat dan kuat.
“Gizi yang seimbang tak hanya mencegah stunting, tapi juga mencegah risiko penyakit kronis seperti TBC yang masih menjadi tantangan di wilayah kami,” jelasnya.
Desi mengungkapkan bahwa saat ini masih ada 3 kasus TBC aktif di Kecamatan Sigaluh, dan dikhawatirkan masih banyak yang belum terdeteksi.
“TBC yang tidak terobati bisa resisten terhadap obat. Itu yang paling berbahaya karena pengobatannya harus intensif dan jangka panjang,” tambahnya.
Ia menjelaskan, TBC paling sering menyerang paru-paru karena bakteri penyebabnya, Mycobacterium tuberculosis, hidup dengan oksigen.
Penularannya melalui udara dan droplet, sehingga penting bagi masyarakat, terutama pelajar, untuk mengenali gejalanya seperti batuk lebih dari dua minggu, berat badan menurun, hingga berkeringat di malam hari.
Sementara itu, Sigit Arif Priabakti, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Setda Banjarnegara, yang mewakili Kabag Kesra, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong kesehatan remaja secara menyeluruh.
“Anak SMA harus dipenuhi gizinya, karena ini usia emas dalam pembentukan karakter dan fisik. Makan bergizi, olahraga teratur, dan hidup bahagia adalah kunci pertumbuhan optimal,” ujarnya.
Kepala SMAN 1 Sigaluh, Antono Aribowo, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap Aksi Bergizi bisa menjadi program rutin sekolah.
“Kami ingin siswa memiliki kesadaran penuh akan pentingnya hidup sehat. Edukasi seperti ini sangat efektif untuk membentuk karakter anak yang peduli kesehatan,” ucap Antono.
Dengan pendekatan menyenangkan, siswa diajak memahami bahwa kesehatan bukan sekadar tanggung jawab tenaga medis, tetapi dimulai dari kebiasaan kecil sehari-hari, seperti makan bergizi, cukup istirahat, dan menjaga kebersihan.
Gerakan Aksi Bergizi ini pun diharapkan menjadi pemantik kesadaran kolektif di kalangan pelajar Banjarnegara agar siap menghadapi masa depan yang lebih sehat dan produktif.