INFOBANJARNEGARA.com – Sedikitnya 54 kantong darah terkumpul dalam kegiatan bakti sosial donor darah peduli sesama yang digelar SMAN 1 Karangkobar, Rabu (15/3/2023).
Kegiatan bakti sosial donor darah peduli sesama yang digelar SMAN 1 Karangkobar tersebut mengambil tema setetes darahmu selamatkan sejuta jiwa.
Kepala SMAN 1 Karangkobar Ibnu Romadi mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa solidaritas dan jiwa kerelawanan.
“Masa remaja merupakan kondisi saat fisik terbaik, jadi ayo berlomba-lomba dalam hal kebaikan dalam membantu sesama,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan melaui donor darah diharapkan dapat membentuk karakter kuat dan jiwa sosial yang tinggi untuk berbagi dalam karya kemanusiaan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan edukasi kepada siswa dan utamanya kepada masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh siswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dibawah arahan pembina PMR.
“Semoga ini menjadi kegiatan rutin dan terjadwal dengan bersinergi bersama PMI Banjarnegara sehingga membantu persediaan darah untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu pembina PMR SMAN 1 Karangkobar Ari Budi Waluyani mengatakan, donor darah merupakan agenda rutin yang telah terprogram meski sempat mandeg karena pandemi.
“Terakhir kami adakan dua tahun kemarin, sempat mandeg karena pandemi Covid-19,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, antusias dan animo peserta didik sangat luar biasa untuk ikut kegiatan donor darah kali ini.
“Menurut catatan kami, daftar hadir peserta tercatat hampir mencapai seratus anak, mengingat syaratnya adalah bagi yang berusia minimal 17 tahun,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, beberapa dari peserta terpaksa menunda untuk menyumbangkan darah mengingat gagal atau tidak lolos screening.
“Banyak dari mereka yang tidak memenuhi syarat dari segi medis seperti tekanan darah rendah, dan kadar hemoglobin kurang serta dalam masa halangan,” pungkasnya.
Terpisah Ketua PMI Banjarnegara Amalia Desiana memberikan apresiasi kepada sekolah yang aktif melakukan kegiatan donor darah secara rutin.
“Semoga ini memberikan sinyal yang kuat tentang peranan generasi muda untuk bersama-sama berkarya dalam kemanusiaan bersama PMI,” ujarnya.
Pihaknya berharap, peran PMR di sekolah menjadi terus hidup dan memberikan edukasi tentang pentingnya donor darah dan manfaat menjadi pendonor darah sukarela.
“PMR sebagai agen perubahan di sekolah diharapkan dapat berperan optimal dibawah arahan pembina untuk bersama-sama bersinergi dalam bidang sosial kemanusiaan,” pungkasnya.