Setya Arinugroho Dorong Percepatan Infrastruktur sebagai Katalis Ketahanan Pangan Jateng dalam RPJMD 2025–2029

Setya Arinugroho Dorong Percepatan Infrastruktur sebagai Katalis Ketahanan Pangan Jateng dalam RPJMD 2025–2029

Semarang – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah 2025–2029 resmi diluncurkan sebagai pedoman arah pembangunan lima tahunan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam forum Musrenbang yang digelar di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (5/5/2025), berbagai tokoh penting hadir menyuarakan harapan dan strategi pembangunan daerah, salah satunya Wakil Ketua DPRD Jateng, Setya Arinugroho.

Dalam forum tersebut, Setya menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur sebagai katalis utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan inklusif.

Menurutnya, RPJMD 2025-2029 bukan sekadar dokumen rencana, melainkan sebuah komitmen strategis dalam menghadapi tantangan nyata seperti perubahan iklim, distribusi hasil pertanian, hingga kemiskinan.

“Kita tidak bisa lagi merancang kebijakan dengan asumsi normal. Pendekatan pembangunan harus berbasis data dan teknologi, terutama dalam memetakan wilayah rawan air dan pusat produksi pertanian,” ujar Setya.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam paparannya menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan teknologi pengairan menjadi prioritas utama.

Ini ditujukan untuk memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional sekaligus destinasi wisata berkelanjutan.

Dengan target produksi beras sebesar 11 juta ton pada tahun 2025 dan perluasan area tanam hingga 250 ribu hektare, pembangunan infrastruktur pengairan menjadi krusial.

Namun, Setya mengingatkan agar proyek-proyek infrastruktur ini tidak dibangun secara serampangan.

“Infrastruktur memang penting, tapi harus tepat sasaran dan terintegrasi dengan pemetaan wilayah pangan. Jangan sampai biaya logistik tinggi hanya karena distribusi terhambat,” tegasnya.

Selain soal ketahanan pangan, Setya juga menyoroti masalah kemiskinan yang masih membayangi Jawa Tengah. Dengan tingkat kemiskinan sebesar 9,58% pada tahun 2024, ia berharap integrasi pembangunan infrastruktur dan pertanian akan berdampak nyata dalam menurunkan angka tersebut.

“Saya optimistis. Jika dilakukan dengan pendekatan lintas sektor dan melibatkan masyarakat, RPJMD ini bisa menjadi kunci penyelesaian masalah sistemik di Jateng,” ungkapnya.

WhatsApp-Image-2024-12-12-at-18.52.55-1.jpeg-1 Setya Arinugroho Dorong Percepatan Infrastruktur sebagai Katalis Ketahanan Pangan Jateng dalam RPJMD 2025–2029

Kolaborasi, Kunci Keberhasilan RPJMD

Setya juga menekankan pentingnya sinergi antara legislatif, eksekutif, dan partisipasi publik dalam pelaksanaan RPJMD.

Ia memastikan DPRD Jateng akan mengawal penganggaran sesuai prioritas, serta terbuka terhadap masukan dari masyarakat.

“Pembangunan ini harus menjadi milik bersama. Keberhasilan RPJMD hanya bisa dicapai jika semua elemen bergerak bersama,” pungkasnya.

RPJMD 2025–2029 dirancang sebagai platform lintas sektor dengan fokus pada penguatan ekonomi desa, pendidikan vokasi, dan digitalisasi pelayanan publik.

Dengan visi “Jawa Tengah sebagai Provinsi Maju yang Berkelanjutan untuk Menuju Indonesia Emas 2045,” dokumen ini menjadi langkah awal yang kokoh menuju kesejahteraan menyeluruh.