Setelah Satu Dekade, Materi Mulok Dawet Ayu Banjarnegara Direvisi

Setelah Satu Dekade, Materi Mulok Dawet Ayu Banjarnegara Direvisi

Infobanjarnegara.com – Setelah 10 tahun diterapkannya Muatan Lokal (Mulok) Dawet Ayu Banjarnegara, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara menginisiasi revisi terhadap konten materi ajar tersebut.

Revisi ini dilakukan guna menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi dalam kurikulum pendidikan nasional.

Pada Senin (7/10/2024), Dindikpora menggelar Forum Diskusi Terpumpun (FGD) bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara. Acara ini dihadiri oleh puluhan pemangku kepentingan, mulai dari penyusun buku, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, pelaku seni, hingga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Banjarnegara. Tujuan dari FGD ini adalah untuk menerima masukan dan rekomendasi guna memperbaharui materi Mulok Dawet Ayu yang sudah diterapkan sejak tahun 2014.

Kepala Dindikpora Banjarnegara, Teguh Handoko, menekankan pentingnya penyelarasan materi Mulok dengan perkembangan terbaru.

“Kami ingin memastikan Mulok Dawet Ayu tetap relevan dengan kondisi zaman dan mengikuti perubahan dalam kurikulum nasional. Oleh karena itu, kami meminta semua stakeholder untuk memberikan evaluasi dan masukan guna perbaikan konten ini,” jelas Teguh.

Seiring dengan perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Banjarnegara, revisi ini dianggap penting untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada siswa tentang kekayaan budaya dan potensi lokal. Koordinator kegiatan FGD, Ahmad Fadhil, mengungkapkan bahwa pada awal peluncuran Mulok ini di tahun 2014, referensi dan objek wisata di Banjarnegara masih terbatas.

“Waktu itu, pariwisata dan UMKM belum sebanyak dan sebaik sekarang. Kami berharap FGD ini bisa memberikan masukan yang substansial agar konten materi Mulok Dawet Ayu bisa terus relevan dengan perkembangan saat ini,” ujar Fadhil.

Baca Juga: 17 Siswa-Siswi Terbaik Kecamatan Rakit Berjuang di Lomba MAPSI Banjarnegara

Selain itu, salah satu peserta FGD, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara, turut memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Dindikpora dalam melakukan revisi.

Ia juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya lokal melalui pendidikan.

“Tidak semua kabupaten memiliki komitmen sebesar Banjarnegara untuk melestarikan kebudayaan. Saya mengapresiasi inisiatif Dindikpora dalam menjaga relevansi Mulok Dawet Ayu, termasuk revisi terbatas terkait Hari Jadi Banjarnegara. Saya yakin ke depan, materi ini akan semakin memperkuat pemahaman siswa tentang identitas lokal mereka,” ujar guru sejarah dari SMAN 1 Sigaluh tersebut.

Lebih lanjut, ia berharap bahwa Mulok Dawet Ayu bisa diajarkan tidak hanya di tingkat SD, tetapi juga diperluas hingga jenjang SMP dan SMA.

“Dengan pengetahuan ini, siswa Banjarnegara bisa lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya daerahnya,” tambahnya.

Proses revisi ini diharapkan menghasilkan materi yang lebih komprehensif dan sesuai dengan perkembangan terkini di Banjarnegara, baik dari segi pariwisata, budaya, maupun UMKM.

Dindikpora Banjarnegara berharap bahwa pembaruan ini akan memperkaya pengetahuan siswa dan semakin memperkuat identitas budaya lokal.

Dengan adanya pembaruan dalam kurikulum Mulok Dawet Ayu ini, Banjarnegara semakin menunjukkan komitmen kuatnya dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal kepada generasi muda, sekaligus memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tetap mengikuti perkembangan zaman.

» Klik info lainnya di Google News INFO BANJARNEGARA

» Ikuti Saluran Infobanjarnegara.com di WhatsApp: INFO BANJARNEGARA

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *