Infobanjarnegara.com – Puluhan anak dari TKIT Insan Mulia Karangkobar menghabiskan hari Kamis (31/10/2024) di Kampung Gagot, Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara.
Dalam kunjungan edukatif yang penuh keceriaan ini, mereka diajak untuk mengenal dunia pertanian, peternakan, dan perikanan dalam konsep belajar terpadu.
Tanpa didampingi orang tua, mereka belajar menjadi lebih mandiri sekaligus memahami sektor-sektor yang memiliki peran penting bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan.
Umu Halimah, Kepala TKIT Insan Mulia Karangkobar, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kepedulian anak-anak terhadap pertanian dan peternakan sejak dini.
“Dalam tema hewan dan tumbuhan yang sedang kami pelajari, kami ingin anak-anak bisa belajar langsung di lapangan, melihat peran penting pertanian dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus membangun kepedulian mereka terhadap masa depan pangan,” ungkapnya.
Amrullah, owner Kampung Gagot, menyambut antusias kehadiran para siswa. Menurutnya, pengalaman unik tanpa pendampingan orang tua ini menjadi kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk mencoba hal baru, belajar secara langsung, dan merasa bertanggung jawab.
“Anak-anak terlihat sangat senang ketika mereka mencoba menanam, memelihara tanaman, bahkan memanen hasilnya dan mengolahnya sendiri,” kata Amrullah.
Salah satu kegiatan favorit mereka adalah membuat bayam crispy dari hasil panen langsung, yang kemudian mereka nikmati dengan bangga.
“Banyak yang bilang, ‘Enak!’ dan mereka senang karena merasa bisa membuatnya sendiri,” tambahnya.
Selain bertani, anak-anak juga berinteraksi langsung dengan hewan-hewan seperti kambing, sapi, dan bebek. Aktivitas ini menjadi latihan bagi mereka untuk melatih keberanian dan empati terhadap makhluk hidup. Proses belajar memasak dan kegiatan antri saat membuat bayam crispy juga melatih kedisiplinan dan mengikuti instruksi dengan tertib.
Tidak hanya bertani, mereka juga diberi kesempatan menanam cabai sendiri dan membawa hasil tanamannya pulang. Di akhir acara, anak-anak juga bersemangat menangkap ikan di kolam sebagai bagian dari pengalaman memahami habitat ikan.
Salah satu peserta, Fatin, mengungkapkan rasa senangnya. “Kegiatannya sangat mengasyikkan! Aku ingin datang lagi ke Kampung Gagot bersama Ayah dan Bunda!” ucapnya penuh semangat.
Sebuah bukti bahwa kegiatan edukasi langsung di alam memberikan kesan mendalam dan mengasyikkan.
Dengan kegiatan seperti ini, Umu Halimah berharap generasi muda akan lebih peduli dan menghargai pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut, memperkuat kepedulian terhadap lingkungan serta menanamkan nilai-nilai keberlanjutan pada anak-anak sejak usia dini.
» Klik info lainnya di Google News INFO BANJARNEGARA
» Ikuti Saluran Infobanjarnegara.com di WhatsApp: INFO BANJARNEGARA