INFOBANJARNEGARA.com – Kegiatan pesantren Ramadhan Ceria KBIT-TKIT Permata Hati Banjarnegara berakhir Sabtu (15/4/2023) setelah dua pekan berlangsung.
Kegiatan penutupan diisi dengan Pengajian dan Buka Bersama Kelas Orang Tua. Hadir sebagai penceramah, alumni Universitas Islam Madinah Arab Saudi Ustadz Firdaus Maulana Akbar.
Dalam ceramahnya, ia mengatakan bahwa Ramadhan merupakan momen menyatukan keluarga.
“Karena Ramadhan, semua jiwa merasa ingin dekat dengan keluarga, sehingga di akhir Ramadhan ada tradisi mudik yang tak dapat dicegah. Itu semua karena Ramadhan memiliki keberkahan. Maka mari jadikan Ramadhan sebagai saran untuk beribadah bersama keluarga, agar nanti sama-sama masuk surga,” ajak Firdaus.
Ia juga memuji pembinaan karakter siswa dimana anak-anak TKIT Permata Hati, dari 160 siswa ada 105 yang puasa penuh sampai Maghrib.
“Di Arab Saudi saja, anak usia enam tujuh tahun biasa minum es krim di jalan. Mereka belum latihan puasa. Kebaikan ini harus terus dilanjutkan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung bahwa Ayah memiliki peran besar dalam mendidik anak. Ia mengisahkan ulama besar Mesir tahun 773 Hijriyah Ibnu Hajar Al Atsqolani bahkan dididik penuh Ayahnya karena Ibunya meninggal saat usianya baru tiga bulan.
“Yang dilakukan Ayahnya Ibnu Hajar, hampir tiap pagi anaknya diajak jalan-jalan ke perpustakaan dan toko buku. Jadilah ia ulama besar. Para Ayah harus mengajak dan memberi contoh kebaikan kepada anak-anaknya,” tandas Firdaus.
Kepala TKIT Permata Hati Banjarnegara Hartuti sangat gembira para orang tua sangat antusias dengan kegiatan ini. Menurutnya hal itu modal berharga dalam mendidik anak.
“Ini momen yang sangat indah, semua berkumpul, buka bersama sekeluarga dan bersama teman-teman. Anak-anak tahun ini sangat bersemangat berpuasa,” ujar Hartuti.
Sementara itu Koordinator Kelas Orang Tua Erlita mengucapkan terimakasih kepada sekolah yang selama Ramadhan ini membuat aktivitas seru untuk anak-anaknya.
“Setiap kali anak pulang, saya tanya. Seru tidak sekolahnya? Katanya seru dan selalu ada hal baru,” ujar Erlita.