Majelis Taklim Al-Ikhlas Banagara Belajar Ketahanan Pangan di Kampung Gagot

Majelis Taklim Al-Ikhlas Banagara Belajar Ketahanan Pangan di Kampung Gagot

Infobanjarnegara.com – Majelis Taklim Al-Ikhlas Banagara Desa Mantrianom mengadakan kunjungan khusus ke Kampung Gagot untuk mempelajari ketahanan pangan keluarga. Pada Minggu (3/11/2024) pagi, para anggota majelis taklim datang berbondong-bondong untuk mengikuti acara ini.

Dengan suasana yang santai, kegiatan dimulai dengan edukasi mengenai pentingnya pertanian dan ketahanan pangan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.

Para peserta diajak berkeliling Kampung Gagot, mengenal proses pembuatan pupuk organik cair dan padat, serta membuat media tanam yang cocok untuk tanaman sayuran.

Tak hanya melihat, mereka juga ikut serta dalam praktik langsung menanam sayuran, memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi anggota majelis taklim yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga.

Menurut Kang Arul, pemilik Kampung Gagot, ketahanan pangan keluarga adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya untuk kelompok tani atau petani.

“Kami berharap bahwa kesadaran akan pentingnya pertanian dan ketahanan pangan juga bisa disebarkan oleh majelis taklim. Biasanya mereka belajar agama, kali ini mereka belajar tentang pertanian,” jelas Kang Arul.

Para anggota majelis terlihat antusias dan aktif bertanya mengenai cara bercocok tanam di lahan rumah masing-masing.

Baca juga: Serunya Belajar Ekosistem di Kampung Gagot, Siswa SD Muhammadiyah Wanadadi Langsung Turun ke Lapangan

Salah satu peserta menyatakan, “Kami berharap ilmu yang didapat dari sini bisa diterapkan di rumah untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Selain menambah pengetahuan, ini juga bisa jadi kegiatan yang bermanfaat untuk kami semua.”

c8326ac1-38e3-4d6d-a985-e0e9716841cb-1024x768 Majelis Taklim Al-Ikhlas Banagara Belajar Ketahanan Pangan di Kampung Gagot

Dengan adanya kegiatan ini, Majelis Taklim Al-Ikhlas Banagara berharap dapat menjadi teladan dalam mempromosikan ketahanan pangan di tingkat keluarga, sekaligus menunjukkan bahwa pembelajaran bisa datang dari mana saja, termasuk melalui alam dan praktik langsung di lapangan.