
“Alhamdulillah, selamatan dua lokomotip uap berlangsung sukses dan meriah. Hadir bapak Duta Besar Indonesia untuk Belanda bersama putra perancang loko uap Du Croo en Brauns. Beliau meresmikan nama loko uap dan Wali Kota Katwijk juga memberi sambutan. Acara ditutup dengan naik KA uap keliling museum. Selama tinggal di Belanda rasanya inilah hari yg paling berbahagia untuk saya,” ujar aktivis Euromuslim ini.
Penulis buku De Bergkoningen (Lokomotif Uap Raksasa di Pegunungan Indonesia) ini juga berharap ke depan ada lagi lokomotif uap di Indonesia yang dibawa pulang kampung ke Belanda.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Heni Purwono berharap ke depan Banjarnegara perlu lebih memperhatikan keberadaan cagar budaya.
“Ada langkah maju dengan adanya TACB dan sebentar lagi juga ada Perda Cagar Budaya. Kami di TACB akan bekerja keras melakukan kajian terhadap semua objek diduga cagar budaya untuk penetapan cagar budaya agar terjamin kelestariannya,” ujar Heni.