INFOBANJARNEGARA.com – Kumandang takbir mulai bergema di Masjid Muhammad al-Fatih Pesantren Mumtaza, Prapas, Bawang, Banjarnegara di malam Iedul Adha 1445 H. Malam takbiran juga diisi dengan kuliah ‘taujihat wal irsyadat’ tentang fadhilah Qurban dari Pimpinan Pesantren Mumtaza KH. Afit Juliat Nurcholis MA dan ditutup dengan panjatan doa oleh KH. Safruddin Wibowo, MA.
Idul Adha tahun ini sangat istimewa bagi seluruh keluarga besar Ponpes Mumtaza, karena menjadi ajang praktik uji kompetensi para santri seperti Imam dan khatib shalat ied serta kepanitiaan qurban.
Pagi hari Senin (17/6/2024) seluruh santri bergegas menuju ke tanah lapang dusun Prapas yang berjarak hanya 300 meter dari Pondok untuk melaksanakan shalat ied bersama warga sekitar. Bertindak sebagai imam dan khatib dua ustadz muda Mumtaza ; Al-Ustadz Firdaus Nuzula (18 tahun) dan Al-Ustad Zidan Mubarak (16 tahun) .
Dalam khutbahnya, Zidan menyampaikan hikmah disyaratkan ibadah kurban dan pentingnya meneladani Nabi Ibrahim dalam ketaatannya kepada Allah. Khutbah diakhiri dengan panjatan doa khusus untuk kaum muslimin di Palestina.
“Alhamdulillah tahun ini beberapa wali santri dan para donatur Mumtaza berkurban 9 ekor kambing dan 1 ekor sapi, sehingga setelah melaksanakan shalat Ied para santri melaksanakan penyembelihan hewan qurban, sekaligus uji kompetensi,” jelas Afit.
Para santri yang terpilih sebagai panitia Qurban, tambah Afit, berlatih kompetensi mulai menjatuhkan hewan qurban, memegang, menyembelih, menggantung dan mengikat, menguliti, melepas jeroan, melepas daging, memotong tulang, menimbang daging, mengemas daging hingga membakar kepala dan kaki serta mengolah daging kurban dalam berbagai jenis masakan seperti sate dan gulai.
“Ini pelajaran berharga bagi kehidupan mereka kelak sebagai seorang muslim baligh yang mampu mengelola qurban. Tak hanya itu, semua santri kelas 4 telah disertifikasi oleh ahli sembelih melalui bimbingan teknis Juru Sembelih Halal (Juleha) yang bersertifikat dari DPD Juleha Jawa Tengah. Ini menunjukkan keseriusan manajemen Qurban dan pembekalan kompetensi santri,” tandas Afit.