BANJARNEGARA – Arab Saudi dikenal sebagai negara kaya dan dermawan, tak hanya dalam dunia sepak bola yang mampu mendatangkan mega bintang seperti Cristiano Ronaldo, tetapi juga dalam pembangunan rumah ibadah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Hal itu terbukti dengan berdirinya masjid megah bernama Markaz Badrul Mutolaq Al Ghowairi di Desa Sambong, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara. Masjid tersebut dibangun oleh seorang sultan asal Arab Saudi, Badar Al Ghowairi, dan diresmikan pada Minggu (14/9/2025).
Menariknya, masjid ini berdiri dalam satu komplek dengan Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Kampus 2, yang nantinya akan terpadu dengan SMP dan SMK enterpreneur berbasis multimedia.
Harapan dari Donatur Arab Saudi
Hadir langsung dalam peresmian, Syaikh Aiman yang mewakili donatur utama menyampaikan rasa bahagianya bisa berada di Indonesia.
“Orang Indonesia sangat murah senyum, berbeda dengan penduduk Arab. Semoga masjid ini menjadi wasilah untuk mendidik anak-anak agar menjadi generasi saleh, beradab, serta tekun mengkaji Al-Qur’an dan hadis,” ujarnya usai menggunting pita peresmian.
Ia juga berpesan agar masjid tersebut dijaga keberadaannya, tetap terbuka untuk semua umat Islam, serta dapat bertahan lama menjadi pusat pengkajian dan penghafalan Al-Qur’an.
Pimpinan Ponpes Darul Mukhlasin, KH Puji Raharjo, menyampaikan bahwa hadirnya pondok baru ini diharapkan mampu menghapus anggapan bahwa pondok penghafal Al-Qur’an itu mahal.
“Saya ingin pondok ini menjadi murah namun tetap berkualitas. Ke depan, kami ingin para santri tidak hanya lulus SMK, tapi juga bisa melanjutkan kuliah hingga S3. Mari dukung bersama agar cita-cita ini terwujud,” ungkapnya.
Kepala Seksi Pondok Pesantren Kemenag Banjarnegara, Muhammad Subhan, yang hadir mewakili Kepala Kankemenag Karsono, berharap pondok ini segera terdaftar secara resmi agar lebih dipercaya masyarakat. Ia berjanji akan membantu memperlancar proses registrasinya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banjarnegara, Sila Satriana, yang hadir mewakili Bupati Amalia Desiana, berharap masjid dan pondok ini dapat menjadi pusat peradaban dan solusi bagi masyarakat sekitar.
“Kecamatan Punggelan merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar, namun juga dengan angka kemiskinan tertinggi. Pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan. Mari dukung pondok ini agar menjadi bagian dari solusi pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Selain peresmian masjid dan pondok pesantren, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan pembagian ratusan paket sembako dari donatur Arab Saudi untuk masyarakat sekitar.
Dengan berdirinya masjid dan pondok pesantren ini, masyarakat Punggelan dan sekitarnya diharapkan semakin terbuka aksesnya terhadap pendidikan Islam berkualitas, sekaligus menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan dan sosial.