INFOBANJARNEGARA.com , YOGYAKARTA – Setelah lulus Pendidikan Guru Penggerak (PGP) beberapa alumni Guru Pengggerak (GP) ternyata belum siap menduduki jabatan Kepala Sekolah. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BBGP DIY Adi Wijaya, Kamis (2/2/2023) pada Rapat Persiapan Kelanjutan Pelaksanaan PGP Angkatan 6 di Hotel Grand Rohan Jogja. Karenanya, BBGP DIY akan berupaya meningkatkan kesiapan GP dengan aneka pembekalan.
“Kami akan membantu dengan pembekalan materi substansi dan juga akan mengevaluasi secara berkala alumni Guru Penggerak,”jelas Adi.
Selain itu, tambah Adi, pihaknya berharap Dinas Pendidikan untuk segera mengangkat GP yang memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Sekolah.
“Kami berharap Dinas Pendidikan mendorong alumni GP untuk memfasilitasi pengalaman manajerial bagi GP yang masih minim. Mohon mereka bisa diberdayakan dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan di daerah,” harap Adi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyawati mengungkapkan pihaknya siap memberdayakan alumni GP dan berharap menjadikan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan dengan keberadaan GP.
“Fasilitator dan Pengajar Praktik PGP saya harap mampu memotivasi para guru penggerak untuk lebih percaya diri. Gunungkidul adalah satu-satunya kabupaten yang menjalin MoU dengan Kemdikbud untuk program Sekolah Penggerak,” ujar mantan guru TK ini.
Sementara itu, Kepala Balai Dikmen Provinsi DIY untuk Kabupaten Gunungkidul Dwi Agus mengungkapkan ada kendala pengangkatan GP menjadi Kepala Sekolah karena di DIY mensyaratkan harus minimal golongan IV a.
“Masalahnya rata-rata Guru Penggerak masih guru muda, padahal selama ini kepala sekolah di DIY harus IV a. Ini tentu ke depan harus ada solusi yang baik, agar kualitas sekolah tetap terjaga di DIY,” ujar Dei.