JAKARTA – Memasuki enam bulan masa kerja Kabinet Merah Putih, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan performa positif dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan evaluasi kinerja yang dilakukan oleh lembaga riset IndoStrategi, Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dinyatakan sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik, meraih skor 4,20.
Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan tiga aspek utama, yaitu kebijakan, kepemimpinan, dan tata kelola, yang masing-masing berkontribusi besar dalam membentuk arah dan keberhasilan kinerja kementerian.
Komitmen Membentuk Generasi Emas 2045
Dalam aspek kebijakan, Kemendikdasmen dinilai berhasil memperlihatkan komitmen kuat dalam membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Fokus pada pendidikan karakter berbasis budaya dan olahraga, serta penguatan kolaborasi dengan berbagai organisasi masyarakat, telah mendorong hadirnya kurikulum yang lebih inklusi dan kontekstual dengan kebutuhan zaman.
Langkah ini mendapatkan apresiasi karena mampu mengangkat isu-isu yang sebelumnya kurang mendapat perhatian, seperti pendidikan berbasis nilai lokal dan integrasi karakter dalam kurikulum dasar.
Gaya Kepemimpinan Membumi
Sementara dalam aspek kepemimpinan, Abdul Mu’ti meraih nilai 4,20, mencerminkan gaya memimpin yang terbuka, membumi, dan terukur.
Ia dikenal cepat merespons isu-isu strategis dalam pendidikan, termasuk kebijakan pengawasan berbasis data dan upaya mengurangi beban administratif guru agar mereka bisa lebih fokus pada proses pembelajaran.
Namun demikian, beberapa tantangan besar masih harus dituntaskan, seperti pemberantasan pungutan liar, pemerataan kualitas pendidikan antar wilayah, serta transparansi dalam penanganan kasus bullying dan diskriminasi di sekolah.
Tantangan di Bidang Tata Kelola
Dalam hal tata kelola, Abdul Mu’ti memperoleh nilai tertinggi yaitu 4,23, meskipun beberapa catatan kritis tetap diberikan.
Meskipun menunjukkan kehati-hatian dalam mengelola program, tantangan serius masih terlihat dalam hal komunikasi publik dan penegakan disiplin terhadap praktik korupsi internal.
Evaluasi ini sekaligus menjadi refleksi penting bagi Kemendikdasmen untuk terus memperbaiki sistem manajemen internal dan memperkuat sinergi antar pihak, baik pemerintah daerah maupun lembaga pendidikan.
Motivasi untuk Terus Melayani
Capaian sebagai menteri berkinerja baik ini bukan sekadar pencapaian pribadi, namun lebih sebagai dorongan bagi seluruh jajaran di Kemendikdasmen untuk terus berkomitmen menghadirkan layanan pendidikan berkualitas dan merata.
“Apresiasi ini menjadi energi baru untuk terus bekerja dengan hati dan akal sehat, agar pendidikan dasar dan menengah di Indonesia menjadi ruang yang aman, inklusif, dan inspiratif bagi seluruh anak bangsa,” demikian pernyataan yang dikutip dari laman resmi Facebook Kemendikdasmen.
Ke depan, masyarakat tentu menantikan tindak lanjut nyata dari berbagai program yang telah dicanangkan, terutama dalam menuntaskan persoalan mendasar seperti akses pendidikan di daerah terpencil, kualitas guru, serta penguatan sistem evaluasi pendidikan yang akuntabel.
Dengan langkah progresif dan kepemimpinan yang kuat, Kemendikdasmen di bawah Abdul Mu’ti diharapkan mampu menjadi lokomotif utama dalam mencetak generasi unggul Indonesia masa depan.