BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memperkuat jaringan informasi kebencanaan dengan menjalin kerja sama strategis bersama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Purwokerto. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung di ruang rapat Sekretaris Daerah Banjarnegara, Rabu (29/10/2025).
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aji Piluroso, S.STP., M.Si. atas nama Pemkab Banjarnegara dan Kepala Stasiun RRI Purwokerto, Slamet Faozan, S.Sos.
Turut hadir Sekretaris Daerah Banjarnegara Drs. Indarto, M.Si., Kepala Dinas Kominfo Sagiyo, S.IP., serta Asisten Ekonomi dan Kesra Anang Sutanto, S.STP., M.Si.
Dalam sambutannya, Sekda Banjarnegara Indarto menjelaskan bahwa kondisi geografis Banjarnegara yang didominasi pegunungan, curah hujan tinggi, dan tanah labil menjadikan wilayah ini sangat rawan terhadap bencana, terutama longsor dan banjir bandang.
“Tanah yang jenuh air dan curah hujan yang tinggi membuat Banjarnegara termasuk wilayah dengan potensi bencana hidrometeorologi yang signifikan. Karena itu, penyebaran informasi yang cepat, akurat, dan mudah dipahami menjadi sangat penting,” ujar Indarto.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Banjarnegara bersama BPBD terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan melalui berbagai langkah antisipatif, termasuk koordinasi lintas sektor dan penguatan jalur komunikasi hingga tingkat kecamatan dan desa.
Kerja sama dengan RRI Purwokerto ini menjadi langkah nyata dalam memperluas jangkauan informasi bencana kepada masyarakat. Melalui sinergi ini, informasi seperti peringatan dini, kondisi cuaca ekstrem, panduan tanggap darurat, hingga laporan lapangan dapat disebarkan dengan lebih cepat dan luas melalui siaran radio maupun kanal digital.
“Kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud nyata dari komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam penanggulangan bencana di Banjarnegara,” tegas Sekda.
Sementara itu, Kepala Stasiun RRI Purwokerto, Slamet Faozan, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengembangkan sistem radio digital dengan fitur Early Warning System (EWS) yang mampu memberikan peringatan otomatis kepada masyarakat sebelum bencana terjadi.
“Kami memiliki teknologi DRM dan DAB. Sistem ini dilengkapi early warning system yang akan membunyikan alarm otomatis dan menampilkan sinyal peringatan sebelum masyarakat menyadari adanya bencana,” jelasnya.
Teknologi Digital Radio Mondiale (DRM) dan Digital Audio Broadcasting (DAB) tersebut memungkinkan sinyal peringatan dini dikirim langsung ke perangkat radio digital tanpa menunggu pengumuman manual. Faozan juga menjelaskan bahwa RRI Purwokerto telah melakukan uji coba sistem ini melalui pemancar di Gunung Depok, yang sebelumnya berlokasi di Cilacap.
Selain memperkuat jaringan informasi, kerja sama ini juga membuka peluang lahirnya program siaran edukatif kebencanaan, seperti sosialisasi mitigasi, pelatihan tanggap darurat, hingga liputan langsung saat kondisi bencana.
Sinergi antara Pemkab Banjarnegara dan RRI Purwokerto ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam mitigasi dan edukasi kebencanaan berbasis media publik, sehingga masyarakat dapat lebih siap, tangguh, dan sadar akan pentingnya informasi dini untuk menyelamatkan diri dan lingkungan.
