Membudayakan Kembali Budaya Literasi Jawa

Membudayakan Kembali Budaya Literasi Jawa, MGMP Bahasa Jawa Banjarnegara Gelar Lomba Baca Tulis Aksara Jawa Tingkat SMA-SMK. Berikut Pemenangnya

INFOBANJARNEGARA.com – Membaca dan menulis aksara Jawa mungkin menjadi hal yang tidak mudah bagi anak zaman sekarang. Karenanya, MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Banjarnegara, Senin (21/11/2022) menggelar Lomba Baca Tulis Aksara Jawa SISWA SMA-SMK se Kabupaten Banjarnegara di aula Hatta SMKN 1 Bawang.

Menurut Ketua Penyelenggara Heri Joko, lomba bertema “Aben Wasis Maos Lan Nyerat Aksara Jawa” bertujuan membudayakan kembali budaya literasi Jawa.

“Masyarakat Jawa terkenal sudah memiliki budaya literasi tinggi. Terbukti dengan adanya aksara Jawa yang sudah ribuan tahun usianya. Lomba ini digelar agar siswa kembali lagi menguasai literasi Jawa,” ujar Heri.

Dalam kegiatan tersebut, puluhan peserta lomba diuji dengan membaca serta menulis aksara Jawa.

Tampil sebagai juara 1 Fitria Damayanti, siswa SMAN 1 Sigaluh. Fitria unggul berturut-turut atas siswa dari SMAN 1 Banjarnegara, SMKN 1 Bawang, SMK HKTI 1 Purwareja Klampok, SMKN 1 Punggelan dan SMK Panca Bhakti.

Atas prestasi itu, Fitria berhak mewakili Banjarnegara di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Kolaborasi Penerapan Dua Kurikulum, SDIT Insan Mulia Sukses Adakan Gelar Karya Dan Expo Proyek P5 Gerakan Anti Bullying

Baca juga: Rakit Sabet 8 Kejuaraan Pada Lomba Kepala Sekolah dan Guru Tingkat Kabupaten Banjarnegara, Begini Tanggapan Subiarto

Pembimbing siswa SMAN 1 Sigaluh Tri Rahayu mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih siswanya.

“Ini sungguh sebuah prestasi yang membanggakan, karena di era seperti ini masih ada siswa yang nguri-uri budaya Jawa, khususnya aksara. Kami bersyukur karena sebenarnya ada saja siswa yang tertarik dengan aksara Jawa, sehingga memang membutuhkan sekali pembimbingan agar mereka bisa menguasai aksara Jawa dengan baik. Saya ucapkan terimakasih dan selamat untuk siswa saya atas prestasi yang sudah diraih,” kata Tri.

Fitria Damayanti sendiri mengaku sudah sejak SD menyukai aksara Jawa. Menurutnya aksara Jawa menarik karena tidak semua orang bisa membacanya.

“Bangga saja, semacam bisa tahu kode rahasia yang tidak semua orang bisa membaca. Dan aksara Jawa saya lihat paling menarik dari sisi bentuk dibanding aksara lainnya, ada nilai seni yang tinggi,” tandas Fitria.