Pelantikan Kepengurusan AGSI Kabupaten/Kota di Aula SMAN 3 Sidoarjo

Dahsyat, 37 Kepengurusan AGSI Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Dilantik

Sidoarjo – Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) mencetak sejarah baru dengan melantik 37 kepengurusan kabupaten/kota se-Jawa Timur, Rabu (11/12/2024).

Kegiatan yang berlangsung megah di Aula SMAN 3 Sidoarjo ini dihadiri langsung oleh Presiden AGSI, Sumardiansyah Perdana Kusuma, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, Penjabat (Pj) Bupati Malang, serta perwakilan BBGP Jawa Timur dan MGMP Sejarah.

Acara ini sekaligus menandai tonggak penting dalam pengembangan organisasi profesi guru sejarah di tingkat daerah.

Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Timur Luncurkan Babak Baru Kepengurusan

Ketua AGSI Jawa Timur, Ratih Kusmaharti, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian ini.

“Saya merasa sangat lega dan senang. Tujuan kami membentuk kepengurusan di hampir semua kabupaten/kota akhirnya tercapai. Dengan dukungan para guru sejarah yang progresif, saya yakin kita dapat menyebarkan semangat perubahan melalui AGSI. Guru sejarah adalah ujung tombak transformasi pendidikan, dan saya berharap semangat ini terus melesat,” ujarnya penuh optimisme.

Pelantikan ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai. Ia menekankan pentingnya kontribusi AGSI bagi pengembangan kompetensi guru sejarah di Jawa Timur.

“AGSI harus menjadi motor penggerak untuk membentuk guru-guru hebat yang mampu mentransfer pengetahuan secara efektif kepada siswa. Mari kita ubah media sosial menjadi sarana pembelajaran yang produktif, bukan sekadar hiburan,” tegasnya.

Pelantikan ini juga dirangkaikan dengan “Pelatihan Implementasi Perdirjen GTK No. 2626 Tahun 2023 tentang Model Kompetensi Guru”.

Presiden AGSI, Sumardiansyah Perdana Kusuma, menyampaikan apresiasi kepada AGSI Jawa Timur atas pelaksanaan acara ini.

“Jawa Timur memang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi provinsi lain untuk memperkuat AGSI hingga tingkat kabupaten/kota. Pelatihan seperti ini penting untuk membumikan peran AGSI sebagai organisasi profesional yang berdampak langsung bagi para guru di daerah,” ungkapnya.

Menurut Sumardiansyah, kehadiran AGSI di tingkat kabupaten/kota akan memperkuat jejaring dan memperluas dampak positif organisasi.

“Dengan pembinaan berkelanjutan seperti ini, guru-guru sejarah di Jawa Timur dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mereka di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Acara ini juga dihadiri perwakilan dari BBGP Jawa Timur dan MGMP Sejarah, yang turut mendukung penguatan kompetensi guru sejarah di Jawa Timur.

Dengan pelantikan ini, AGSI Jawa Timur berhasil membentuk kepengurusan di 37 dari 38 kabupaten/kota yang ada, menjadikannya sebagai provinsi dengan kepengurusan AGSI paling aktif dan solid di Indonesia.

Pelantikan ini menjadi tonggak penting bagi AGSI dalam mengoptimalkan perannya sebagai organisasi profesi guru sejarah.

Harapannya, melalui langkah strategis ini, guru sejarah di Jawa Timur dapat terus berinovasi dan menjadi pelopor perubahan pendidikan di tanah air.